Di era digital
saat ini, tantangan informasi palsu sudah banyak terjadi. Informasi palsu atau
hoax dapat dengan mudah menyebar di media sosial, situs web, dan platform
digital, sehingga menimbulkan keresahan serta berpotensi merugikan individu dan
masyarakat. Maka dari itu, kemampuan literasi informasi sangat penting bagi
setiap individu untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan dan menciptakan
informasi dalam menghindari informasi hoax. Mari kita bahas lebih lanjut
literasi informasi dan upaya mencegah informasi palsu melalui peran
perpustakaan. Yuk simak penjelasan lengkapnya dibawah ini!
Literasi
informasi mencakup kemampuan mengakses, mengevaluasi, memahami, dan menggunakan
informasi secara kritis. Dalam konteks hoax, literasi informasi memiliki peran
penting untuk membantu individu dalam membedakan informasi yang akurat dengan
informasi palsu. Dengan literasi informasi, individu mampu mengambil sikap
skeptis terhadap informasi, dan memverifikasi kebenaran informasi melalui
pemeriksaan fakta, dan mengandalkan sumber terpercaya ketika mengambil
keputusan.
Faktor utama yang
berkaitan dengan penyebaran hoax yaitu kemampuan literasi seseorang. Ada empat
formula literasi terdiri dari kemampuan mengumpulkan bahan bacaan agar dapat
bertahan dengan profesinya, kemampuan memahami apa yang tersirat dan tersurat,
kemampuan mengemukakan pemikiran, ide dan teori baru dari yang sudah ada, dan kemampuan untuk
digunakan oleh individu, organisasi, dan bahkan negara untuk menghasilkan
produk dan jasa.
Dalam
meningkatkan literasi informasi untuk menangkal, diperlukan pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada
keterampilan informasi yang diperkenalkan dalam kurikulum pendidikan sejak
dini. Individu juga harus berupaya untuk terus memperbarui pengetahuan dan literasi informasinya, dengan bekerja sama
antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan platform digital juga penting dalam
mengembangkan strategi yang efektif dalam mengatasi informasi palsu.
Selain itu, upaya
perpustakaan dan lembaga literasi sangat penting dalam melawan penyebaran
informasi palsu. Literasi digital, literasi informasi, dan kemampuan pustakawan
dalam mengajarkan literasi informasi kepada masyarakat merupakan kunci dalam
mengatasi masalah ini. Literasi digital dapat membantu individu dalam
memverifikasi informasi dan memilah informasi yang akurat. Selain itu, literasi
informasi memungkinkan individu untuk mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membedakan antara informasi palsu dan yang
sebenarnya, serta meminimalkan penyebaran informasi palsu.
Melalui
perpustakaan, masyarakat diedukasi agar tidak mudah tergiring untuk menyebarkan
berita bohong atau informasi palsu. Literasi informasi dan membaca, mendorong
masyarakat untuk lebih cerdas dalam menyikapi informasi yang diterima. Perpustakaan
dapat memanfaatkan koleksi buku yang dimiliki dalam mencegah berita palsu atau
informasi yang belum tentu benar. Dengan membaca dan mencari informasi yang
terdapat dalam buku-buku tersebut akan didapatkan pula informasi yang akurat
dan terpercaya.
Peran
perpustakaan juga dianggap vital dalam hal ini, karena perpustakaan menyediakan
sumber informasi yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu,
penting pula meningkatkan literasi informasi dalam menghadapi hoax yang sangat merugikan masyarakat
karena dapat membentuk individu menjadi konsumen yang cerdas serta kritis
terhadap informasi . Pemerintah juga
perlu berperan dalam memberikan pendidikan tentang literasi media dan
informasi, yang harus diperkenalkan sejak usia dini. Dengan demikian, upaya
bersama antara perpustakaan, lembaga literasi, dan pemerintah sangat diperlukan
untuk melawan penyebaran informasi palsu.
Sudah tahu kan bahwa Perpustakaan mampu untuk melawan hoax? Jadilah masyarakat yang lebih
pintar melalui literasi dan melawan berita palsu. Mari selamatkan negara ini
dari berita palsu yang sangat merugikan serta cerdaskan kehidupan bangsa
melalui literasi. Pastikan kamu tidak ketinggalan akses mudah ke ribuan buku
dan informasi terkini! Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung telah merilis
aplikasi inovatif yaitu ePerpus. Langkah pertama menuju pengetahuan yang tak
terbatas. Segera unduh aplikasi "ePerpus Lampung" melalui Playstore
sekarang juga!
Penulis: Tiara Nada Advisha Nurhidayah
Referensi:
Guruinovatif. 19
Agustus 2023. Pentingnya Literasi Digital dalam Pendidikan. Diakses pada 01
Desember 2023, dari https://guruinovatif.id/artikel/pentingnya-literasi-digital-dalam-pendidikan
Arwendria, Ariska
Oktavia. (2019). Upaya Pemerintah Indonesia Mengendalikan Berita Palsu. BACA:
Jurnal Dokumentasi dan Informasi. 40(2), 195-206, https://doi.org/10.14203/j.baca.v40i2.454
Sudarto. (2023).
Pentingnya Literasi Informasi Dalam Mengatasi Hoax. Retorika: Jurnal Kajian
Komunikasi dan Penyiaran Islam. 5(2), 72-83, https://doi.org/10.47435/retorika.v5i2.2190
Hima Fikom UNPAD.
2 Desember 2018. Perpustakaan, Senjata Pamungkas Menangkal Hoax. Diakses pada 3
Desember 2023, dari https://himaka.fikom.unpad.ac.id/2018/12/perpustakaan-senjata-pamungkas-menangkal-hoax/
Perpusnas. 23
Juli 2018. Lawan Hoax dengan Stop, Think, Act. Diakses pada 3 Desember 2023,
dari https://www.perpusnas.go.id/berita/lawan-hoax-dengan-stop,-think,-act