Seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin maju sehingga mengharuskan manusia untuk
beradaptasi dengan globalisasi dan paham akan digitalisasi. Karena digitalisasi
menuntut perkembangan pengetahuan agar tidak ketinggalan di zaman yang semakin
maju. Akibatnya, seseorang harus memiliki kemampuan literasi digital karena
kemampuan tersebut sangat berguna di tengah perkembangan teknologi saat ini,
terutama dalam bidang pendidikan. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai
literasi dalam mengembangkan dunia pendidikan. Yuk simak penjelasan lengkapnya
dibawah ini!
Literasi digital
memiliki dampak yang signifikan dalam sistem pendidikan, terutama dalam
meningkatkan keprofesionalan guru dan membantu proses pembelajaran. Literasi
digital membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan global. Dalam konteks pembelajaran bahasa, literasi digital memiliki
dampak positif, seperti membantu proses pembelajaran, membedakan sumber-sumber
belajar, dan membuka peluang bagi guru untuk lebih produktif dalam menciptakan
media belajar digital.
Literasi digital
juga memerlukan keterampilan kompleks seperti keterampilan memproduksi,
keterampilan photovisual, keterampilan hipertekstualitas, keterampilan
mengevaluasi informasi, dan keterampilan sosio-emosional. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa literasi digital berdampak penting untuk meningkatkan
keprofesionalan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu,
mengapa pentingnya literasi digital dalam pendidikan menjadi perhatian.
1.
Akses pengetahuan dan informasi
Di
era digital, informasi sudah tersedia dan dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Untuk itu diperlukan kemampuan literasi digital bagi pelaku pendidikan dalam
mengakses, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi dengan bijak agar
mendapatkan informasi yang valid, akurat, dan bermanfaat serta menghindari dari
penyebaran informasi palsu.
2.
Pemahaman Teknologi
Literasi
digital sangat membantu guru dan siswa dalam memahami teknologi yang mereka
gunakan sehari-hari. Literasi digital memberikan cara menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak, dan memahami prinsip-prinsip dasar dibalik
teknologi. Pemahaman akan teknologi juga membekali pelaku pendidikan dengan
pengetahuan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi
serta berkontribusi.
3.
Kemampuan Komunikasi dan Kolaborasi
Teknologi
telah merubah cara kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Adapun, peran
literasi digital, siswa akan diberikan pemahaman mengenai etika dalam
berkomunikasi daring, menggunakan sosial media, dan keterampilan berkolaborasi
dalam lingkungan digital yang sangat penting dalam era modern.
4.
Pendidikan yang Lebih Interaktif
Pendidikan
berbasis teknologi membantu proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Karena dengan literasi digital, pelaku pendidikan bisa mengakses sumber daya
pembelajaran online, berpartisipasi dalam forum diskusi, mengikuti kursus
daring serta mampu menggunakan alat-alat pembelajaran kreatif.
5.
Persiapan Kerja untuk Masa Depan
Dunia
kerja terus berkembang seiring kemajuan teknologi yang berperan penting bagi
industri. Literasi digital membekali siswa akan keterampilan yang dibutuhkan
untuk sukses ditempat kerja di era modern seperti kemampuan menyelesaikan
masalah, pemecahan masalah teknis dan kreativitas.
6.
Kesadaran Etika dan Keamanan Digital
Literasi
digital mencakup kesadaran akan etika dan keamanan digital. Pelaku pendidikan
diajarkan bagaimana berperilaku sopan dan bertanggungjawab di media digital,
serta melindungi diri dari risiko keamanan serta privasi.
Akibat
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat mampu
mengubah paradigma pendidikan yang semula tradisional menjadi lebih interaktif
akibat penerapan pembelajaran melalui platform digital. Adapun, penggunaan
teknologi dan informasi sudah dirasakan dalam dunia Pendidikan baik dalam sisi
positif dan negatif. Sisi positif dari kemajuan teknologi dalam pendidikan
mampu mempermudah dalam mencari bahan pembelajaran bagi guru dan siswa, dan
pembelajaran bisa fleksibel tidak harus bertatap muka. Sedangkan pengaruh
negatif dari kemajuan teknologi dalam pendidikan yaitu siswa kurang
berinteraksi dengan lingkungannya dan menjadi pecandu gadget, adanya
berita-berita hoax, situs pornografi
yang mudah diakses oleh siswa tanpa pengawasan, dan mendorong siswa dalam cyberbullying. Oleh karena itu, pelaku
pendidikan sangat diperlukan untuk siswa atau anak didik agar mereka tidak
menjadi pecandu teknologi serta mampu memanfaatkan teknologi dengan
sebaik-baiknya.
Oleh karena itu,
literasi digital memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan
pengetahuan siswa mengenai materi pelajaran tertentu dengan mendorong rasa
ingin tahu dan kreativitas. Literasi digital juga dianggap sebagai salah satu
aspek penting dalam kurikulum, karena bertujuan membantu pelajar untuk
memperoleh pengetahuan teknis dan keterampilan yang diperlukan untuk
menggunakan media digital secara efektif.
Pastikan kamu tidak ketinggalan akses mudah ke ribuan
buku dan informasi terkini! Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung telah
merilis aplikasi inovatif yaitu ePerpus. Langkah pertama menuju pengetahuan
yang tak terbatas. Segera unduh aplikasi "ePerpus Lampung" melalui
Playstore sekarang juga!
Penulis: Tiara
Nada Advisha Nurhidayah
Referensi:
Guruinovatif. 19
Agustus 2023. Pentingnya Literasi Digital dalam Pendidikan. Diakses pada 01
Desember 2023, dari https://guruinovatif.id/artikel/pentingnya-literasi-digital-dalam-pendidikan
Waruwu, K. (2022,
June 13). PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA. https://doi.org/10.31219/osf.io/rqyh2
Anggeraini,Y.,
Abdurrachman,F., Mujiyanto, J & Bharati, D.A.L (2019). Literasi Digital:
Dampak dan Tantangan dalam Pembelajaran Bahasa. Prosiding Seminar Nasional
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/download/313/342
Kusumawati,
Liana, Dinda. (2022). Dampak Literasi Digital Terhadap Peningkatan
Keprofesionalan Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar. SENDIKSA: Seminar
Nasional Pendidikan Sultan Agung, 3. Diakses dari https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/sendiksa/article/view/20172